Tujuan PSHT Persaudaraan Setia Hati terate

Organisasi pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate didirikan dengan tujuan yang sangat mulia, Tujuan PSHT tidak hanya bersifat ragawi melainkan juga bersifat rohani.

Tujuan Persaudaraan Setia Hati Terate

Tujuan PSHT Persaudaraan Setia Hati Terate adalah membentuk manusia berbudi pekerti luhur tahu benar dan salah serta ikut memayu hayuning bawono.

Hasil Rapat Koordinasi Pengurus dan Anggota PSHT Banjarnegara

Rapat koordinasi pengurus cabang, pengurus ranting, pelatih dan warga Persaudaraan Setia Hati Terate PSHT Banjarnegara dilaksanakan pada hari rabu 25 November 2015 bertempat di SMP N 3 Banjarnegara mulai pukul 15.00 - 18.00 WIB dan Rapat dihadiri oleh 35 peserta.

Persiapan Kejuaraan PSHT CUP Cabang Banjarnegara

Pertandingan pencak silat / kejuaraan PSHT Cup cabang Banjarnegara merupakan kegiatan rutin yang diagendakan setiap tahun oleh PSHT cabang kabupaten Banjarnegara. Tidak terkecuali tahun 2015 akan diselenggarakan Kejuaraan Pencak silat pelajar Persaudaraan Setia Hati Terate Piala Kepala Dindikpora, akan tetapi dikarenakan berbarengan dengan KEJURNAS PSHT di Jakarta maka pelaksanaan di undur bulan januari 2016..

Sejarah Berdirinya PSHT Pertama Kali Oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo

Sejarah berdirinya PSHT pertama kali tahun 1922 yang waktu itu masih bernama SH Pencak Sport Club kemudian untuk mengelabuhi belanda berganti menjadi SH Pemuda Sport Club dan tahun 1942 berganti nama menjadi SH Terate yang semula merupakan perguruan pencak silat di ruhah namanya menjadi organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate pada tahun 1948 melalui konferensi.

Riwayat Pendhita Wesi Kuning RM. Imam Koesoepangat

Menelusuri sejarah berkembangnya Persadaraan Setia Hati Terate (PSHT) yang sekarang ini sudah menjadi organisasi kemasyarakatan besar dengan jumlah anggota yang sangat banyak tersebar di seluruh Indonesia bahkan sudah sampai ke luar negeri dengan terbentuknya beberapa komisariat di luar negeri.

Sejarah Berdirinya Persaudaraan Setia Hati oleh Eyang suro

Menengok sejarah berdirinya Persaudaraan Setia Hati (SH), pada mulanya didirikan dengan tujuan agar para angggota persaudaraan setia hati mempunyai rasa persaudaraan antar sesama anggota (warga) dan memiliki jiwa dan rasa nasionalisme yang tinggi / kepribadian nasional yang tinggi lantaran pada waktu itu bangsa Indonesia hidup dalam masa penjajahan Belanda.

Riwayat pendiri Persaudaraan Setia Hati / SH

Pendiri Persaudaraan Setia Hati  adalah Ki Ngabei Ageng Soerodiwirdjo yang selama ini kita kenal dengan sebutan Eyang Suro, beliau memiliki nama kecil Muhamad Masdan, yang lahir pada tahun 1876 di Surabaya, beliau adalah putra sulung Ki Ngabei Soeromihardjo (seorang mantri cacar di ngimbang kab: jombang) Ki ngabei Soeromihardjo merupakan saudara sepupu RAA Soeronegoro (bupati Kediri pada saat itu). 

Ki Ageng soerodiwirdjo (eyang suro) mempunyai garis keturunan batoro katong di Ponorogo, beliau menikah dengan ibu sarijati umur 29 tahun di surabaya, dari pernikahan itu beliau dianugrahi 3 anak laki-laki dan 2 anak perempuan namun semuanya putranya meninggal dunia sewaktu masih kecil.

Pada usia 14 tahun (th 1890) beliau lulus Sekolah Rakyat (SR) kalau jaman sekarang setingkat sekolah dasar / SD, kemudian diambil putra oleh pamannya (yang menjabat sebagai wedono di wonokromo) dan tahun 1891 yaitu tepat berusia 15 tahun beliau ikut seorang kontrolir belanda dan di pekerjakan sebagai seorang juru tulis tetapi harus magang dahulu (sekarang capeg) pada usia yang relatif masih muda. Ki Ageng Soerodiwirdjo belajar mengaji di pondok pesantren tibu ireng jombang, dan bermula dari sini lah beliau belajar pencak silat.

Tahun 1892 eyang suro pindah ke bandung tepatnya di parahyangan dan di daerah ini pula beliau berkesempatan menambah kepandaian ilmu kanuragan pencak silat. Ki Ageng Soerodiwirdjo adalah seorang yang berbakat, berkemauan keras dan dapat berfikir cepat serta dapat menghimpun bermacam-macam gerak langkah permainan. 

Riwayat Pencak silat yang  pernah di ikuti Eyang Suro antar lain:

* Cimande
* Cikalong
* Cibaduyut
* Ciampea
* Sumedangan

Tahun 1893 Ki Ageng Soerodiwirdjo pindah ke jakarta, di kota yang terkenal dengan sebutan kota betawi ini, beliau hanya menetap selama satu tahun tetapi dapat mempergunakan waktunya untuk menambah pengetahuan dalam belajar pencak silat diantaranya yaitu:
* Betawian
* Kwitangan
* Monyetan
* Toya

Pada tahun 1894 Ki Ageng Soerodiwirdjo dari jakarta pindah ke bengkulu karena pada saat itu orang yang di ikutinya (orang belanda) pindah tugas kesana, di bengkulu permainanya sama dengan di jawa barat, selang enam bulan kemudian beliau pindah ke padang. Di kedua daerah ini Ki Ageng Soerodiwirdjo juga memperdalam dan menambah pengetahuannya tentang dunia pencak silat.

Permainan yang diperolehnya antara lain di minangkabau :
* Permainan padang Pariaman
* Permainan padang Sidempoan
* Permainan padang Panjang
* Permainan padang Pesur / padang baru
* Permainan padang sikante
* Permainan padang alai
* Permainan padang partaikan

Permainan yang di dapat dari bukit tinggi yakni :
* Permainan Orang lawah
* Permainan lintang
* Permainan solok
* Permainan singkarak
* Permainan sipei
* Permainan paya punggung
* Permainan katak gadang
* Permainan air bangis
* Permainan tariakan

Dari daerah tersebut salah satu gurunya adalah Datuk Rajo Batuah. Beliau disamping mengajarkan permainan pencak silat juga mengajarkan ilmu kerohanian. Dimana ilmu kerohanian ini diberikan kepada murid-murid beliau di tingkat II. 

Pada tahun 1898 beliau melanjutkan perantuanya ke daerah banda aceh, di tempat ini Ki Ageng Soerodiwirdjo berguru kepada beberapa guru pencak silat, diantarnya adalah :
* Tengku Achamd mulia Ibrahim
* Gusti kenongo mangga tengah
* Cik bedoyo

Dari sini diperoleh pelajaran – pelajaran, yakni:
* Permainan aceh pantai
* Permainan kucingan
* Permainan bengai lancam
* Permainan simpangan
* Permainan turutung

Sejarah berdirinya Persaudaraan Setia Hati / SH

Pada tahun 1902 Ki Ageng Soerodiwirdjo kembali ke Surabaya dan bekerja sebagai anggota polisi dengan pangkat mayor polisi. Tahun 1903 di daerah tambak Gringsing untuk pertama kali Ki Ageng Soerodiwirdjo mendirikan perkumpulan mula-mula di beri nama "SEDULUR TUNGGAL KECER” dan permainan pencak silatnya bernama “ JOYO GENDELO” .

Pada tahun 1917 nama tersebut berubah, dan berdirilah pencak silat PERSAUDARAAN SETIA HATI, (SH) yang berpusat di madiun tujuan perkumpulan tersebut diantaranya, agar para anggota (warga) nya mempunyai rasa Persaudaraan dan kepribadian Nasional yang kuat karena pada saat itu Indonesia sedang di jajah oleh bangsa belanda. 

Ki Ageng Soerodiwirdjo / Eyang Suro wafat pada hari jum`at legi tanggal 10 nopember 1944 dan di makamkan di makam Winongo madiun dalam usia enam puluh delapan tahun (68). Makam beliau saat ini sering dikunjungi oleh kadang sedulur SH untuk berziarah dan mendoakan leluluhur Setia Hati. Mudah-mudahan sedikit informasi Sejarah berdirinya Persaudaraan Setia Hati ini menambah pengetahuan dan ketauladanan yang dapat kita petik dari beliau dimana beliau senantiasa mau belajar disemua tempat dalam suasana dan mau menularkan ilmu kepada orang lain.

Pengesahan Warga Baru PSHT Banjarnegara Tahun 2015

Puncak rangkaian kegiatan bulan syura bagi organisasi pencak silat persaudaraan setia hati terate adalah acara pengesahan, tidak terkecuali yang dilakukan oleh kabupaten banjarnegara. Pengesahan warga baru PSHT Banjarnegara tahun 2015 dilakukan pada hari minggu tanggal 18 Oktober 2015 bertempat di Gedung PGRI kabupaten banjarnegara.

Tes Daun Sirih dan Pisang Calon Warga PSHT Banjarnegara

Rangkaian kegiatan menjelang pengesahan warga baru persaudaraan setia hati terate cabang banjarnegara salah satunya adalah tes suruh dan pisang, pelaksanaan tes suruh (sirih) dan pisang berbarengan dengan pelaksanaan tes jago jelang pengesahan warga baru psht banjarnegara yaitu pada hari jum'at tanggal 16 oktober 2015 di rumah sdr bayu mahendro.

Tes Jago Jelang Pengesahan Warga PSHT Banjarnegara

Gelaran Tes jago jelang pengesahan warga baru PSHT Banjarnegara diselenggarakan hari Jum'at tanggal 16 Oktober 2015. Kegiatan tes jago merupakan salah satu rangkaian persiapan dan persyaratan yang harus dilakukan oleh siswa menjelang pengesahan menjadi warga baru persaudaraan setia hati terate. 

Long March / Jurit Malam Jelang Pengesahan Warga Baru SH Terate

Jurit malam / long march dengan jalan kaki merupakan tradisi rutin yang dilakukan anggota Persaudaraan Setia Hati Terate khususnya calon warga baru di kabupaten Banjarnegara. Menjelang pelaksanaan wisuda / pengesahan calon warga baru PSHT Cab. Banjarnegara tahun 2015 diselenggarakan perjalanan kaki pada malam hari atau yang sering dkenal dengan jurit malam dengan menempuh jarak kurang lebih 30 Km.

Pengikatan Calon Warga Baru PSHT Banjarnegara tahun 2015

Rangkaian kegiatan jelang pengesahan calon warga baru PSHT Cab. Banjarnegara tahun 2015 sudah memasuki tahap pengikatan dan jurit malam / long march sejauh 30 Km. Kegiatan diikuti oleh 21 calon warga dari 24 calon warga, 3 calon warga ijin tidak mengikuti kegiatan dikarenakan sedang berhalangan. Pengikatan dilakukan di SMP Negeri 3 Banjarnegara hari Sabtu Malam minggu tanggal 10 Oktober 2015 dimulai pukul 20.00 WIB,

Sejarah Perkembangan PSHT di Kabupaten Banjarnegara

Perkembangan Persaudaraan Setia Hati Terate di kabupaten Banjarnegara di awali oleh kiprah seorang pendekar Setia Hati Terate kelahiran Salatiga tahun 1954 yang tidak lain adalah sesepuh PSHT di kabupaten Banjarnegara saat ini beliau adalah seorang pria yang berprofesi sebagai guru SMP yang bernama Basri, S.Pd,