Home » , » Sejarah Perkembangan PSHT di Kabupaten Banjarnegara

Sejarah Perkembangan PSHT di Kabupaten Banjarnegara

Perkembangan Persaudaraan Setia Hati Terate di kabupaten Banjarnegara di awali oleh kiprah seorang pendekar Setia Hati Terate kelahiran Salatiga tahun 1954 yang tidak lain adalah sesepuh PSHT di kabupaten Banjarnegara saat ini beliau adalah seorang pria yang berprofesi sebagai guru SMP yang bernama Basri, S.Pd,


Sejarah perkembangan PSHT di kabupaten Banjarnegara

Perkembangan Persaudaraan Setia Hati Terate di Banjarnegara bermula dari rasa cinta dan keinginan Basri, S.Pd untuk mengembangkan olah raga beladiri pencak silat persaudaraan setia hati terate sekaligus mengembangkan budaya asli bangsa indonesia. Dengan bermodalkan tekad dan ilmu beladiri yang diperoleh selama latihan Beliau mengembangkan PSHT di kabupaten Banjarnegara pertama kali pada tahun 1983 di sebuah Sekolah Menengah Pertama SMP Negeri 1 Purwareja Klampok yang merupakan tempat tugas beliau. Tahun demi tahun akhirnya beliau mampu menghasilkan pendekar-pendekar SH terate yang sangat mumpuni khususnya di daerah Purwareja klampok wilayah bagian barat kabupaten Banjarnegara, hingga kini tercatat sudah ratusan bahkan ribuan pendekar yang sudah beliau didik.

Perkembangan SH Terate wilayah timur Banjarnegara

Persaudaraan Setia Hati Terate di kabupaten Banjarnegara pada saat itu tidak hanya berkembang di daerah barat banjarnegara melainkan juga berkembang di daerah timur banjarnegara tepatnya di kecamatan pejawaran. Perkembangan PSHT di wilayah timur banjarnegara pertama kali dikembangkan oleh seorang pendekar SH Terate pada tahun 1987, beliau adalah seorang pria kelahiran Surakarta bernama E. Bambang Waskito, S.Pd yang juga merupakan seorang Guru SMP. Beliau pertama kali mengembangkan SH Terate di SMP Negeri 1 Pejawaran yang juga merupakan tempat tugas beliau, sama halnya dengan pendekar yang mengembangkan di wilayah barat banjarnegara, E. Bambang Waskito, S.Pd hanya bermodalkan rasa cinta dan tekad serta keberanian untuk mengembangkan olahraga beladiri. Mereka adalah para pendahulu dan pendekar yang berjasa dalam perkembangan Persuadaraan Setia Hati Terate khusunya di kabupaten Banjarnegara. Hingga saat ini mereka masih tetap eksis dalam setiap kegiatan tidak sedikit jasa yang sudah mereka berikan kepada PSHT hingga saat ini yang perlu menjadi tauladan bagi kita semua.

Perkembangan Keorganisasian PSHT Kabupaten Banjarnegara

Persaudaraan Setia Hati terate merupakan organisasi dibawah naungan Ikatan Pencak Silat Indonesiaa (IPSI), sehingga agar keberadaan PSHT yang sudah memiliki anggota diakui oleh IPSI kabupaten, pada saat itu para pendekar PSHT yang dipelopori oleh para pendiri yaitu Basri, S.Pd dan E. Bambang Waskito, S.Pd mendaftarkan untuk menjadi anggota IPSI kabupaten Banjarnegara, secara resmi PSHT masuk IPSI Banjarnegara pada tahun 1988, sebagai ketua PSHT Banjarnegara pada waktu itu adalah Basri, S.Pd. yang sekligus menjadi Ketua PSHT pertama kali di kabupaten Banjarnegara.

Tahun demi tahun SH Terate berkembang pesat, sehingga anggota terus bertambah dan berkembang begitu juga dengan wilayah perkembangan terus menyebar ke setiap kecamatan di kabupaten banjarnegara. Para pendekar SH Terate juga berupaya untuk mendapatkan pengakuan dari PSHT Pusat Madiun agar menjadi sebuah Cabang PSHT yang mandiri. Setelah melengkapi persyaratan yang dibutuhkan akhirnya PSHT Cabang Kabupaten Banjarnegara secara resmi mendapatkan SK Pendirian Cabang Persaudaraan Setia Hati Terate dai pusat Madiun pada Tahun 1992, sebagai ketua cabang resmi pertama kali adalah E. Bambang Waskito, S.Pd. Periode tahun 1992 - 1995.

Pada tahun 1995 PSHT Cabang Kab, Banjarnegara pertama kali mengadakan Musyawarah cabang. dalam musyawarah menghasilkan keputusan Basri, S.Pd sebagai Ketua Cabang PSHT periode 1995 - 1997, Musyawarah Cabang PSHT Banjarnegara kedua dilakukan pada tahun 1997 pada akhir masa jabatan pengurus dan sebagai ketua terpilih adalah E. Bambang Waskito, S.Pd untuk periode 1997 - 2000. Setelah periode tahun 2000 PSHT Pusat Madiun memberikan instruksi agar ketua cabang merupakan warga Tingkat 2. PSHT Pusat Madiun kemudian memberikan rekomendasi kepengurusan khususnya Ketua ditunjuk dari pusat, sehingga E. bambang Waskito, S.Pd sampai dengan saat ini masih mendapat rekomendasi sebagai ketua Cabang dikarenakan masih minimnya Warga tingkat 2 di kabupaten Banjarnegara. Tetapi setiap periode masa kepengurusan untuk melaporkan susunan pengurus ke pusat madiun.

0 comments:

Post a Comment